|
Oleh : Mahmus Fathofathoh Ketika seorang muslim berbicara tentang keunikan suatu negeri atau tentang tanah suci bagi kaum muslimin, tentu ia tidak akan pernah melewatkan untuk menyebut Masjid Al-Aqsha. Hampir semua wartawan atau penulis, baik Arab maupun asing yang pernah berkunjung ke Palestina, wilayah yang paling pertama mereka kunjungi adalah Al-Quds, tempat berdirinya Masjid Al-Aqsa untuk melakukan shalat di dalamnya. Seperti diketahui puluhan wartawan Mesir yang datang ke Ramallah, mereka tidak akan mengunjungi kota-kota lain di Palestina sebelum mereka mengunjungi al-Quds dan al-Aqsha. Bisakah kita membuat pengharagaan yang setinggi-tingginy kepada al-Aqsha daripada yang telah Allah lakukan dalam ayatnya. Subhanalladzi asra biabdihi….. (Mahasuci Allah yang telah mengisrakan hambaNya dari Masjid Haram menuju Masjid Al-Aqsha yang kami berkati wilayah sekelilingnya (al-Isra: 1)) dan ungkapan Nabi Muhammad SAW. tidak boleh memaksakan diri untuk melakukan perjalanan kecuali ke tiga masjid, Masjid Al-Haram, Masjid Nabawi dan Masjid Al-Aqsha. Ringkasnya Masjid Al-Aqsha adalah milik dan wakaf bagi kaum muslimin. Yahudi atau siapapun tidak ada hubungannya dengan al-Aqsha. Masjid ini sekarang sedang terjajah sejak pendudukan Al-Aqsha saat ini terlarang bagi bangsa Palestina sendiri, bahkan pada bulan yang terbesar dalam Islam yaitu bulan Ramadhan. Dalam makalan yang singkat ini, saya ingin mengungkapkan tentang bahaya yang mengancam al-Aqsha berupa penodaan dari kelompok penjajah atau anggota Parlemen Israel Knesset yang ingin meyakinkan pada rakyatnya bahwa pemerintahanya ( Sebagai tanggapan dari tindakan Saya ingin katakan, Al-Aqsha butuh pada orang laki-laki yang terpercaya, para pemimpin yang berani yang amanah. Al-Aqsha membutuhkan kerja dan perlawanan dengan segala kemampuan yang ada yang mendapat legalitas dari agama maupun undang-undang internasional. Al-Aqsha butuh pada praktek bukan bukan bicara. Al-Aqsha butuh pada perjuangan untuk sampai ke Saya khawatir sekali terhadap al-Aqsha. Walau saya yakin al-Aqsha ada yang melindunginya. Akan tetapi kenapa kita mebiarkan al-Aqsha, tidak melaksanakan kewajiban kita untuk menjaga atau membebaskanya tempat dimana telah isra Nabi kita Muhammad sawa ke langit ke tujuh ?? |
Jumat, 13 Februari 2009
Al-Aqsha Antara Kerjaan Penjajah dan Himbauan Arab
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar